Wednesday, May 18, 2016
Berlangganan

Mengenal mesin SOHC dan DOHC untuk motor harian

Mengenal mesin SOHC dan DOHC untuk motor harian


Dengan banyaknya kehadiran motor-motor baru, baik yang masuk pada segmen moped (motor bebek), skuter matik (skutik), atau bahkan motor sport, pastinya sedikit membingungkan bagi para calon pengguna untuk memilih yang cocok dengan kebutuhan mereka.

Pada beberapa bosur promosi motor, sering kali tertera berbagai spesifikasi, termasuk mesin SOHC atau DOHC. Sebagai pembeli, ada baiknya Anda memahami dua karakteristik mesin motor yang akan dipilih tersebut.

Pada prinsipnya, motor four-stroke (4 tak) memiliki dua jenis karakter mesin, yakni SOHC dan DOHC. Keduanya diaplikasikan mulai dari kubikasi mesin (cc) terkecil hingga terbesar. Sebelum membicarakan keduanya, ada baiknya Anda pahami apa itu Over Head Camshaft (OHC).

Seperti dijelaskan Cycle World, hampir setiap sistem pembakaran internal mesin motor (4 tak) memiliki poros bubungan (camshaft). Sistem kerja camshaft sendiri adalah untuk membuka dan menutup katup intake (angin yang masuk) dan exhaust (angin yang keluar) pada setiap silinder motor, digambarkan seperti ketika manusia menghirup dan menghembuskan nafas.

Sistem overhead camshaft menjadi salah satu komponen yang efisien dalam kinerja mesin karena menempatkan poros langsung di atas katup di kepala silinder. Sebagian besar mesin sepeda motor modern menggunakan desain ini. Howstuffworksjuga menjelaskan lebih detail bagian ini, bagaimana OHC mendapatkan kinerja yang maksimal sesuai kebutuhan mesin.


Apa Itu SOHC?

SOHC atau Single Over Head Camshaft, memiliki kepala poros tunggal, mesin SOHC dikenal sebagai mesin yang kompak serta ekonomis. SOHC pun ditengarai sebagai spesifikasi mesin paling ideal digunakan untuk kebutuhan harian sebagai kendaraan komuter.

Semua jenis motor matik dan bebek menggunakan mesin SOHC. Namun ada juga beberapa motor sport yang masih menerapkan mesin ini, misalnya Yamaha Vixion & Yamaha R15.

Dan, Apa bagusnya DOHC?

DOHC atau Double Over Head Camshaft secara spesifikasi lebih disukai karena memiliki karakter yang stabil pada putaran RPM tinggi, namun begitu mesin jenis ini cepat panas jika dialokasikan sebagai kendaraan komuter harian.

Para penggila kecepatan idelanya sangat menyukai mesin motor jenis ini, karena selain lebih stabil, motor akan memiliki tenaga penuh seiring dengan suplai bahan bakar yang masuk.

Kebanyakan motor sport dengan desain mesin modern lebih banyak menerapkan DOHC karena keunggulan-keunggulan tadi. Misalnya varian Honda CB dan CBR yang telah menerapkannya sejak lama.

Mana yang lebih baik untuk Anda?

Melihat kebutuhan serta efisiensi bahan bakar yang digunakan, ada baiknya Anda menghitung terlebih dahulu kebutuhan bahan bakar motor harian Anda. Apabila hanya untuk memenuhi aktivitas harian seperti sekolah, kuliah, atau bekerja, disarankan untuk menggunakan basis mesin SOHC.

Namun apabila Anda yang menyukai adrenalin dengan kecepatan atau menggunakan motor untuk kebutuhan balap, karakter DOHC sangat disarankan untuk memberikan performa maksimal pada motor Anda.

Ketika kita mencari efisiensi harian, jelas SOHC masih unggul karena biaya atau cost yang kita keluarkan juga lebih irit. Namun soal tenaga dan untuk dimodifikasi, bagaimanapun DOHC lebih memiliki potensi karena konstruksinya memang mendukung ke arah sana. Demikian blogger Iwanbanaran memberikan masukan.

"Secara spesifikasi mesin, jika SOHC memang lebih efisien dan mesin DOHC lebih bertenaga. Tapi dengan kemajuan teknologi lainnya, mesin DOHC juga bisa mengimbangi efisiennya mesin SOHC,"